Setelah Anda mempelajari pola
dasar yang merupakan single
candlestick pattern, sekarang Anda akan naik setingkat untuk
mempelajari dual candlestick pattern.
Pola yang akan Anda pelajari adalah engulfing,
dark cloud cover, piercing line dan tweezer.
a. Engulfing
pattern
Ada dua jenis engulfing
pattern, yaitu bullish
engulfing dan bearish
engulfing. Berdasarkan namanya Anda tentu sudah bisa menebak
implikasi apa yang ditimbulkan oleh kedua pola tersebut.
Gambar di atas memperlihatkan
bullish engulfing dan bearish engulfing. Kalau Anda lihat, suatu pola engulfing
bisa dikenali ketika ada candlestick yang panjangnya melebihi candlestick
sebelumnya. Tapi tidak cukup hanya “lebih panjang”. Candlestick yang lebih
panjang tersebut harus terlihat seolah-olah “meliputi” candlestick sebelumnya.
Pola bullish engulfing
merupakan pola yang mengindikasikan adanya potensi bullish. Pada gambar di atas
terlihat bahwa bullish candlestick yang muncul lebih panjang daripada bearish
candlestick sebelumnya. Harga low dari bullish candlestick tersebut tidak perlu
lebih rendah daripada harga low bearish candlestick sebelumnya, namun harga
high-nya harus lebih tinggi daripada harga high candlestick sebelumnya. Harga
close dari bullish candlestick tersebut juga sebaiknya lebih tinggi daripada
harga high candlestick sebelumnya, namun hal ini bukan merupakan suatu
keharusan.
Bearish engulfing adalah
kebalikan dari bullish engulfing. Pola ini mengindikasikan adanya potensi
bearish. Pola ini ditandai dengan kemunculan bearish candlestick yang lebih
panjang daripada bullish candlestick sebelumnya.
Agar lebih mudah, Anda hafalkan
saja dengan menggunakan tanda lebih besar (>) dan lebih kecil (<) seperti
ini:
Bullish engulfing:
-
Panjang Bullish candlestick > panjang bearish candlestick sebelumnya
-
Harga high bullish candlestick > harga high bearish candlestick sebelumnya
-
Harga close bullish candlestick > harga high bearish candlestick sebelumnya
(bukan keharusan)
Bearish engulfing:
-
Panjang bearish candlestick > panjang bullish candlestick sebelumnya
-
Harga low bearish candlestick < harga low bullish candlestick sebelumnya
-
Harga close bearish candlestick < harga low bullish candlestick sebelumnya
(bukan keharusan)
b. Harami
Pola harami ini
bisa dikatakan kebalikan dari pola engulfing. Bedanya, pada harami candlestick
yang muncul lebih kecil daripada candlestick sebelumnya.
Perhatikan bahwa bullish harami
ditandai dengan kemunculan bullish candlestick yang lebih kecil daripada
candlestick sebelumnya yang merupakan candlestick bearish. Sedangkan bearish
harami ditandai dengan kemunculan bearish candlestick yang lebih kecil daripada
candlestick sebelumnya.
Bullish harami merupakan pola
bullish, sedangkan bearish harami merupakan pola bearish.
c. Dark
Cloud Cover & Piercing
Line
Dark cloud cover dan piercing line juga
merupakan pola double candlestick yang cukup populer. Dark cloud cover
merupakan pola bearish, sebaliknya piercing line adalah pola bullish.
Piercing line terjadi
di lembah dan merupakan pola bullish seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Pola ini terdiri dari sebuah candlestik bullish dan sebuah candlestick bearish.
Suatu pola bisa disebut sebagai piercing line jika memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
-
Harga low candlestick bullish lebih rendah daripada harga low candlestick
bearish sebelumnya.
-
Harga close candlestick bullish lebih tinggi daripada harga close candlestick
bearish sebelumnya.
-
Panjang body candlestick bullish minimal setengahnya panjang body candlestick
bearish sebelumnya.
Dark cloud cover terjadi
di puncak dan merupakan pola bearish. Persyaratan pola ini adalah sebagai
berikut:
-
Harga high candlestick bearish lebih tinggi daripada harga high candlestick
bullish sebelumnya.
-
Harga close candlestick bearish lebih rendah daripada harga close candlestick
bullish sebelumnya.
-
Panjang body candlestick bearish minimal setengahnya panjang body candlestick
bullish sebelumnya.
d. Tweezer
Ada dua macam pola tweezer, yaitu tweezer top dan tweezer bottom. Pola
ini merupakan pola yang cukup jarang muncul. Kata tweezer bisa
berarti “penjepit” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Konon, nama
ini diberikan karena bentuk pola ini mirip dengan penjepit.
Mudah saja mengenali pola
ini. Tweezer bottom merupakan
bentuk hammer yang berdampingan, sedangkan tweezer top merupakan inverted
hammer (shooting star, karena berada di atas) yang berdampingan.
Info di atas sebenarnya bisa menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup.. Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini aja, 100% gratis.Udah ahli tapi tidak berani trading besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya disini ya:
0 komentar:
Posting Komentar