Selasa, 28 Januari 2014

Memadukan Indikator


Dalam materi terdahulu telah dibahas dasar-dasar analisis teknikal seperti support/resistance dan trendline. Pada pelajaran sebelumnya Anda telah mempelajari macam-macam indikator teknikal. Anda juga telah mempelajari jenis-jenis pola candlestick dan price pattern. Sekarang kita akan melanjutkan petualangan dengan berbagai alat bantu analisis teknikal tersebut.
Memadukan indikator yang satu dengan yang lain bisa membantu Anda untuk menemukan perspektif yang lain pada pergerakan harga. Pemaduan ini juga bisa membuat indikator “saling melengkapi”. Hal seperti ini biasa disebut sebagai “sistem trading”. Misalnya, moving average yang pada dasarnya adalah indikator tren dilengkapi dengan stochastic yang merupakan oscilator untuk menentukan timing buy atau sell.
Dalam chapter ini, Anda akan melihat contoh-contoh penggunaan indikator yang digunakan bersama-sama dengan indikator lain. Kita tidak akan membahas terlalu banyak, yang akan kita bahas hanya sistem yang sederhana dan populer saja, sebagai dasar untuk membangun sistem trading.

Biasanya, para trader mengkombinasikan dua hingga tiga indikator yang berbeda dalam sistem trading mereka. Keputusan untuk buy atau sell diambil ketika ketiga indikator tersebut telah “mengkonfirmasikan” sinyal yang sama.

Baiklah, tanpa perlu berpanjang-lebar, kita mulai petualangan kita.

1. Pemanfaatan pattern
Ini adalah sistem yang sangat sederhana. Anda hanya perlu  mengenali pola yang muncul untuk memperkirakan pergerakan harga selanjutnya. Tentu saja, untuk bisa mengenali kemunculan pola, Anda harus memperbanyak latihan agar pengamatan Anda semakin jeli.

2. Fibonacci retracement + candlestick/price pattern
Teknik ini bisa dikatakan cukup sederhana. Yang Anda butuhkan hanyalah trend line dan sedikit bantuan dari Fibonacci retracement dan sedikit bantuan dari candlestick dan/atau price pattern.
Sistem ini berpatokan pada tren. Oleh karena itu, tentu saja pemahaman yang baik mengenai tren itu sendiri mutlak diperlukan. Sistem ini juga menggunakan strategi bounce trading yang memanfaatkan level acuan Fibonacci retracement.
Yang pertama kali harus Anda lakukan adalah menentukan tren. Langkah selanjutnya, tarik Fibonaci retracement berdasarkan swing terakhir yang Anda lihat di chart. Kemudian, perhatikan area acuan Fibonacci retracement tersebut, yaitu 38.2%, 50% dan 61.8%.


Selanjutnya, cari bounce (pantulan) dari area acuan Fibonacci tadi. Konfirmasi yang bisa Anda pergunakan adalah pola candlestick atau pattern.
Jadi, Anda harus menunggu pullback ke area acuan Fibonacci lalu mencari apakah ada konfirmasi pattern bullish/bearish. Pattern/pola tersebut bisa candlestick (morning/evening star, engulfing, dll) atau price pattern seperti double top, double bottom, dan lain-lain.

3. Fibonacci retracement + stochastic oscillator + CCI
Masih dengan Fibonacci retracement, tapi kali ini kita akan memadukannya dengan stochastic dan CCI. Penggunaannya juga cukup mudah. Kita menunggu sampai pullback terjadi ke area acuan Fibonacci, lalu tunggu sinyal buy/sell dari stochastic dan CCI. Sinyal harus muncul dari kedua indikator tersebut untuk memperoleh konfirmasi sinyal yang kuat.

OK. Sistem trading yang dijelaskan di atas hanya beberapa contoh yang bisa Anda pergunakan. Anda bisa bereksperimen untuk memadukan beberapa indikator hingga menjadi sistem trading yang sesuai dengan style trading Anda.


Info di atas sebenarnya bisa menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup.. Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini aja, 100% gratis.
Udah ahli tapi tidak berani trading besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya disini ya:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by SmartradeForex - Free Demo Akun | ForexIMF.com