Senin, 21 April 2014

“Efek Jokowi” Mulai Memudar?


Calon presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mungkin perlu untuk membentuk koalisi dengan partai utama setelah PDI-P mendapatkan kemenangan dengan memimpin tipis secara tak terduga pada pemilihan legislative setelah sebuah perkiraan tidak resmi dari hasil hitung quick count dirilis pada pemungutan suara legislatif.

Pergerakan saham dan mata uang rupiah melemah setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, hanya mendapatkan kisaran 19,6 persen suara dalam pemilu legislative kemarin, berdasarkan penghitungan oleh Lingkaran Survei Indonesia. Hasil ini merupakan sekitar setengah dari proyeksi jajak pendapat di bulan Maret, meskipun hasil resmi akan dirilis pada tanggal 9 Mei 2014.

Karena undang-undang pemilu di Indonesia maka Jokowi mungkin akan perlu membuat koalisi untuk mengikuti pemilihan presiden pada bulan Juli yang sudah barang tentu akan sedikit membatasi kemampuannya untuk melakukan maneuver kebijakan dalam perekonomian negara terbesar di Asia Tenggara.

Harapan untuk mendorong pasar saham Jakarta sedikit tertahan, di mana kenaikan sekitar 17 persen merupakan kenaikan terbesar dalam tiga bulan terakhir pada tahun ini.

'Jelas Negatif '

Pergerakan Saham Indonesia mengalami penurunan tajam sejak Agustus dan mata uang Rupiah meluncur tajam dalam tiga minggu setelah perkiraan dari sebuah jajak pendapat yang menunjukkan bahwa PDI - P masih belum mendapatkan suara yang signifikan.

Mungkin pasar saham masih berharap kepada Jokowi jika berhasil menang pada pemilihan presiden di bulan Juli sehingga peningkatan investasi akan terjadi ketika ekonomi tumbuh di laju paling lambat dalam empat tahun terakhir pada tahun 2013.

Nilai tukar rupiah turun 0,4 persen terhadap dolar AS di Jakarta, dan merupakan penurunan terbesar sejak 20 Maret. Indeks saham Jakarta Composite turun 3,3 persen, tertinggi dalam tujuh bulan. Saham PT Astra International, perusahaan terbesar berdasarkan nilai pasar, turun 6,2 persen, menuju penurunan terbesar sejak 24 September.

'Efek Jokowi'

"Efek Jokowi" tidak terlampau terlihat pada pemilihan legislatif pada tanggal 9 April 2014 dan beberapa partai seperti Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa  (PKB) terlihat akan menjadi sekutu alami untuk PDI – P. Implikasi langsungnya maka kabinet koalisi harus terjadi.

Lebih dari 185 juta orang telah memilih pada tanggal 9 April 2014 dimana hampir 12 partai ikut bertarung di seluruh Indonesia dan ini merupakan pemilu keempat sejak mundurnya Suharto dari kepemimpinan Indonesia pada tahun 1998.

Saat ini, hasil pemilihan legislatif di parlemen masih terlihat agak terbagi sehingga meningkatkan kesempatan bahwa setiap partai koalisi yang muncul ke dalam kekuasaan dapat menjadi kelompok baru yang mempunyai kans yang sama besar dengan calon presiden Jokowi.

Partai politik yang lebih kecil di Indonesia saat ini juga berpotensi akan memainkan peran kunci dalam pemilihan presiden pada bulan Juli setelah beberapa perkiraan yang meleset dalam pemilihan legislatif dan akhirnya mempersempit peta kekuatan Jokowi pada pemilihan presiden.


Info di atas sebenarnya bisa menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup.. Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini aja, 100% gratis.
Udah ahli tapi tidak berani trading besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya disini ya:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by SmartradeForex - Free Demo Akun | ForexIMF.com