Selasa, 13 Mei 2014

Mengagumkan! Volume Trading Yen Meningkat Sejak Tahun 2013


Yen sering menjadi sorotan pada awal tahun 1970 dengan transaksi perdagangan yang luar biasa selama hampir 40 tahun, dimulai dari 1971 ketika berada di kisaran 75,35 hingga sekarang. Sejarah keuangan yang terjadi pada mata uang Yen dimulai ketika gelembung aset besar-besaran, carry trade, hingga Abenomics. Mari kita sejenak meluangkan waktu untuk belajar mengapa Yen bisa menjadi primadona dalam perdagangan atau trading forex online.


Menurut Bank for International Settlement, pada tahun 2013 omset forex untuk perdagangan mata uang Yen terlihat paling meningkat di antara mata uang utama lainnya selama tiga tahun ke belakang, dengan melonjak sebanyak 63%. Transaksi USD/JPY melonjak sebanyak 72,5% menjadi $978,000,000,000 (sembilan ratus tujuh puluh delapan milyar dollar) per hari. Jumlah nol yang cukup banyak!

Di bawah sistem Bretton Woods, Yen pernah dipatok di level 360 terhadap dolar dari tahun 1949 sampai tahun 1971. Ketika Amerika Serikat meninggalkan standar emas dalam menanggapi arus keluar uang pada kepemilikan emas secara besar-besaran yang telah mendorong defisit perdagangan. Untuk memperbaiki defisit perdagangan, AS telah mendevaluasi dolar terhadap yen pada tahun 1971, dan memperbaikinya pada kisaran 308 per dolar.

Pada tahun 1973, sebagian besar mata uang utama dunia, termasuk Yen, menggunakan kurs mengambang. Ekonomi Jepang berhasil menahan huru-hara ekonomi dari tahun 1970-an, yang ditandai ketika naiknya harga minyak dan inflasi yang meningkat.

Pada pertengahan 1980-an, Jepang lagi-lagi mendapatkan surplus neraca besar. Pada tahun 1985, defisit neraca transaksi berjalan AS mendekati 3% dari GDP, negara-negara G5 (Amerika Serikat, Perancis , Jerman Barat, Jepang, dan Inggris) setuju untuk mendepresiasi nilai US dolar terhadap Yen dan deutsche mark, untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan yang sedang berkembang.

Perjanjian ini menyebabkan Yen dihargai sekitar 250 terhadap dolar pada awal 1985, dan akhirnya di bawah 160 dalam waktu kurang dua tahun. Beberapa ahli percaya bahwa lonjakan penguatan nilai mata uang Yen adalah akar penyebab gelembung aset.

Gelembung Aset di Jepang

Hampir 50% mata uang Yen terapresiasi yang membawa korban pada perekonomian Jepang dengan jatuh ke dalam resesi pada tahun 1986. Dalam rangka untuk melawan penguatan Yen dan menghidupkan kembali perekonomian, pemerintah Jepang memperkenalkan langkah-langkah stimulus yang cukup besar, termasuk mengurangi suku bunga acuan sekitar 3 poin persen. Kebijakan moneter yang akomodatif ini tetap dibiarkan hingga 1989.

Langkah-langkah stimulus ini menyebabkan gelembung aset yang benar-benar menakjubkan, di mana harga saham dan harga tanah di perkotaan naik tiga kali lipat pada tahun 1985-1989. Anekdot yang sering terdengar ketika gelembung real estate ketika puncaknya tahun 1990, dimana nilai Imperial Palace grounds di Tokyo hanya melampaui harga semua real estate di California. Amazing!

Yen Carry Trade

Dalam rangka untuk menghidupkan ekonomi dan memerangi deflasi yang terjadi, Bank of Japan mengadopsi kebijakan suku bunga nol sejak tahun 1990. Hal ini membuat mata uang Yen ideal untuk ditransaksikan dengan strategi carry trade, yang pada dasarnya melibatkan dengan meminjam uang yang berbunga rendah dan mengkonversi ke dalam mata uang berimbal hasil lebih tinggi. Selama nilai tukar masih cukup stabil, trader bisa mengantongi diferensial bunga antara dua mata uang.

Pada tahun 2007, volatilitas pada transaksi option Yen dengan tenor satu bulan berada di level terendah 15 tahun, dan membuat mata uang Jepang terdepresiasi terhadap dolar, transaksi carry trade dengan Yen sebagai mata uang pendana telah mencapai sekitar $ 1 triliun dan akhirnya terurai karena krisis kredit mulai memukul pasar keuangan global pada paruh kedua tahun 2007.

Yen melonjak sebesar 20% terhadap dolar pada tahun 2008, ketika krisis kredit memuncak. Carry trade yang populer sebelum krisis meletus dengan keterlibatan Yen sebagai mata uang pinjaman untuk diinvestasikan pada deposito dolar Australia, yang menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi.

Ketika krisis memburuk dan kredit mengering, terjadi penyerbuan untuk menutup posisi transaksi ini dan mengakibatkan dolar Australia jatuh sebesar 47% terhadap Yen dalam periode satu tahun yang dimulai Oktober 2007. Spekulator yang meminjam ¥ 100.000.000 dan mengkonversi ke AUD pada bulan Oktober 2007 (pada kurs sekitar 107.50) dan ditempatkan resultan ke deposit AUD yang berimbal hasil lebih tinggi, akan menderita kerugian 47 juta yen dalam setahun kemudian, dan nilai tukar jatuh ke level rendah di 57.

Abenomics


Abenomics yang mengacu pada kerangka kebijakan ekonomi yang belum pernah terjadi dan sangat ambisius dilakukan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Desember 2012, untuk merevitalisasi ekonomi Jepang setelah selama dua dekade mengalami stagnasi. Abenomics memiliki tiga unsur utama yaitu pelonggaran moneter, kebijakan fiskal yang fleksibel dan reformasi struktural yang ditujukan untuk mengakhiri deflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membalikkan peningkatan jumlah utang.

Abenomics diluncurkan pada April 2013, ketika Bank of Japan mengumumkan akan membeli obligasi pemerintah Jepang sebanyak dua kali lipat ¥ 270 Triliun hingga akhir 2014. Tujuannya BOJ adalah untuk mengalahkan deflasi dan target inflasi mencapai 2% pada tahun 2015.

Kebijakan kedua yaitu fiskal yang fleksibel dengan melibatkan pengeluaran yang didanai oleh utang dengan tujuan pemotongan defisit fiskal dalam setengah tahun fiskal 2015 dan mencapai surplus pada tahun 2020. Salah satu alat untuk mencapai tujuan ini adalah peningkatan pajak penjualan Jepang menjadi 8% mulai April 2014, dari 5 % sebelumnya. Kebijakan ketiga adalah reformasi struktural secara luas yang berpotensi memberikan manfaat terbesar bagi ekonomi Jepang secara jangka panjang.

Kebijakan Abenomics terlihat ketika indeks Nikkei melonjak 57% dengan keuntungan tahunan terbesar dalam 41 tahun, dan mata uang Yen terdepresiasi sebesar 17,6% terhadap dolar AS. Namun, data ekonomi dalam dua bulan pertama 2014 telah melempar beberapa keraguan pada keberlanjutan efek positif dari Abenomics. Ekonomi Jepang tumbuh hanya 0,3% pada kuartal keempat tahun 2013, yang diterjemahkan ke dalam tingkat pertumbuhan tahunan hanya 1%, jauh di bawah ekspektasi ekonom dengan pertumbuhan 2,8%. Jepang juga melaporkan rekor defisit perdagangan sebanyak 2,79 triliun Yen pada bulan Januari karena kenaikan impor sebanyak 25% yang melebihi kenaikan ekspor sebanyak 9,5%.

Info di atas sebenarnya bisa menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup.. Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini aja, 100% gratis.
Udah ahli tapi tidak berani trading besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya disini ya:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by SmartradeForex - Free Demo Akun | ForexIMF.com