Dalam materi terdahulu telah
dibahas dasar-dasar analisis teknikal seperti support/resistance dan trendline. Pada pelajaran sebelumnya Anda telah mempelajari macam-macam indikator
teknikal. Anda juga telah mempelajari jenis-jenis pola candlestick dan price
pattern. Sekarang kita akan melanjutkan petualangan dengan berbagai alat bantu
analisis teknikal tersebut.
Memadukan indikator yang satu
dengan yang lain bisa membantu Anda untuk menemukan perspektif yang lain pada
pergerakan harga. Pemaduan ini juga bisa membuat indikator “saling melengkapi”.
Hal seperti ini biasa disebut sebagai “sistem trading”. Misalnya, moving average yang pada dasarnya adalah indikator tren dilengkapi dengan stochastic
yang merupakan oscilator untuk menentukan timing buy atau sell.
Dalam chapter ini, Anda akan
melihat contoh-contoh penggunaan indikator yang digunakan bersama-sama dengan
indikator lain. Kita tidak akan membahas terlalu banyak, yang akan kita bahas
hanya sistem yang sederhana dan populer saja, sebagai dasar untuk membangun
sistem trading.
Baiklah, tanpa perlu
berpanjang-lebar, kita mulai petualangan kita.
1. Pemanfaatan pattern
Ini adalah sistem yang sangat
sederhana. Anda hanya perlu mengenali pola yang muncul untuk
memperkirakan pergerakan harga selanjutnya. Tentu saja, untuk bisa mengenali
kemunculan pola, Anda harus memperbanyak latihan agar pengamatan Anda semakin
jeli.
2. Fibonacci retracement +
candlestick/price pattern
Teknik ini bisa dikatakan cukup
sederhana. Yang Anda butuhkan hanyalah trend line dan sedikit bantuan dari Fibonacci retracement dan sedikit bantuan dari candlestick dan/atau price pattern.
Sistem ini berpatokan pada
tren. Oleh karena itu, tentu saja pemahaman yang baik mengenai tren itu sendiri
mutlak diperlukan. Sistem ini juga menggunakan strategi bounce trading yang
memanfaatkan level acuan Fibonacci retracement.
Yang pertama kali harus Anda
lakukan adalah menentukan tren. Langkah selanjutnya, tarik Fibonaci retracement
berdasarkan swing terakhir yang Anda lihat di chart. Kemudian, perhatikan area
acuan Fibonacci retracement tersebut, yaitu 38.2%, 50% dan 61.8%.
Selanjutnya, cari bounce
(pantulan) dari area acuan Fibonacci tadi. Konfirmasi yang bisa Anda pergunakan
adalah pola candlestick atau pattern.
Jadi, Anda harus menunggu
pullback ke area acuan Fibonacci lalu mencari apakah ada konfirmasi pattern
bullish/bearish. Pattern/pola tersebut bisa candlestick (morning/evening star,
engulfing, dll) atau price pattern seperti double top, double bottom, dan
lain-lain.
3. Fibonacci retracement +
stochastic oscillator + CCI
Masih dengan Fibonacci
retracement, tapi kali ini kita akan memadukannya dengan stochastic dan CCI.
Penggunaannya juga cukup mudah. Kita menunggu sampai pullback terjadi ke area
acuan Fibonacci, lalu tunggu sinyal buy/sell dari stochastic dan CCI. Sinyal
harus muncul dari kedua indikator tersebut untuk memperoleh konfirmasi sinyal
yang kuat.
OK. Sistem trading yang
dijelaskan di atas hanya beberapa contoh yang bisa Anda pergunakan. Anda bisa
bereksperimen untuk memadukan beberapa indikator hingga menjadi sistem trading
yang sesuai dengan style trading Anda.
Info di atas sebenarnya bisa menambah beberapa juta rupiah di daftar asset Anda. Belum tau caranya? Yup.. Salah satunya lewat trading forex.. belajar di sini aja, 100% gratis.Udah ahli tapi tidak berani trading besar-besaran karena pakai broker luar negri? Kalau broker lokal, komisi nya besar banget? Coba dulu di demo account dengan KOMISI TERMURAH! Coba rekomendasi demo accountnya disini ya:
0 komentar:
Posting Komentar